Kamis, 17 Februari 2011

Asam Karboksilat

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).

Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang dan sebagainya (juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna. Sifat kimia: asam paling kuat dari asam-asam karboksilat, mempunyai gugus asam dan aldehida (Riawan, 1990).

Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik (Fessenden, 1997).

Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:

1. Reaksi Pembentukan Garam

Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:

HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O





2. Reaksi Esterifikasi

Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah:

RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O

3. Reaksi Oksidasi

Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.

4. Pembentukan Asam Karboksilat

Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi Grignat (Fessenden, 1997).

Asam karboksilat, dengan basa akan membentuk garam dan dengan alkohol menghasilkan eter. Banyak dijumpai dalam lemak dan minyak, sehingga sering juga disebut asam lemak. Pembuatannya antara lain melalui oksidasi alkohol primer, sekunder atau aldehida, oksidasi alkena, oksidasi alkuna hidrolisa alkil sianida (suatu nitril) dengan HCl encer, hidrolisa ester dengan asam, hidroilisa asil halida, dan reagen organolitium (Wilbraham, 1992).

Percobaan Alkohol dan Fenol

Tujuan :1. Mempelajari reaksi-rekasi alkohol dan penol dengan Reagen tertentu serta mengetahui perbedaan dari alkohol dan penol

1. BAHAN: 1-Propanol, 2-Propanol, n-Butil Alkohol, ter-Butil Alkohol, sek-Butil Alkohol, Siklo-Heksanol, Etilen Glikol, Fenol cair, Resosinol, Kolesterol, Fe(III)Klorida, 2-Naftol, Logam Na, Reagen Luccas, Aseton, O-Kresol, NaOH 10 %, Indikator pp, Asam Sulfat pekat, Asam Asetat, Reagen Bardwell-wellman, Tryenil Karbonil.
2. ALAT: Tabung reaksi dan pipet tetes
3. PROSEDUR:

Kelarutan alkohol dan penol: Memasukkan + 0,5 ml atau 0,2 – 0,5 gr senyawa Etanol, n-Butil Alkohol,ter-Butil Alkohol,Siklo Heksanol, Etilen Glikol, dan Fenol ke dalam masing-masing tabung reaksi. Menambahkan + 2 ml air kedalam tiap-tiap tabung tersebut lalu mengocoknya. Mengamati hasil yang terjadi
Reaksi Dengan Alkali: Memasukkan + 0,5 ml atau 0,2 – 0,5 gr senyawa: n-Butil Alkohol, Siklo Heksanol, Fenol dan 2-Naftol ke dalam masing-masing tabung reaksi. Menambahkan 5 ml NaOH 10 % ke dalam tiap-tiap tabung reaksi lalu mengocoknya. Mengamati hasil yang terjadi
Reaksi dengan Natrium: Memasukkan + 0,5 ml atau 0,2 – 0,5 gr senyawa: Etanol, 1-Propanol, 2-propanol, dan O-Kresol ke dalam masing-masing tabung reaksi. Menambahkan sepotong kecil logam Natrium ke dalam tiap tabung reaksi, catat perubahan yang terjadi. Menambahkan beberapa tetes indicator pp, catat yang terjadi. Sebelum membuang campuran, tambahkan Etanol secukupnya agar Na bereaksi seluruhnya.
Pengujian Lukas: Memasukkan terlebih dahulu 2 ml regen Lucas ke dalam empat tabung reaksi. Menambahkan 5 tetes larutan yang akan diuji yaitu: 1-Butanol, 2-Butanol, Siklo Heksanol, dan ter-Butanol. Mencatat apa yang terjadi. ( Cara membuat Reagen Lucas: Melarutkan 340 gr seng khlorida kering di dalam 230 ml asam khlorida pekat yang dingin, campuran ini akan menghasilkan + 350 ml reagen)
Oksidasi dengan asam kromat : Memasukkan 1 ml aseton ke dalam 5 tabung reaksi yang berlainan. Menambahkan1 tetes atau beberapa kristal alkohol yang akan diuji dan dikocok-kocok, alcohol yang diuji yaitu: 1-Butanol, 2-Butanol, eter-Butanol, Kolesterol, dan Trifenil Karbinol. Menambahkan 1 tetes reagen Bordwell-wellman. Kocok-kocok dan amati perubahan yang terjadi. (Cara membuat regen Bordwell-wellman: melarutkan 25 gr anhidrida kromat ke dalam 25 ml asam sulfat pekat, kemudian mengencerkannya dengan 75 ml aquades)
Reaksi fenol dengan air brom: Melarutkan 0,1 gr Fenol ke dalam 3 ml air. Menambahkan sedikit air brom dan mengguncang-guncangnya sampai warna kuning tidak berubah lagi, catat hasilnya
Reaksi Fenol dengan Besi (III)khlorida : Melarutkan 2 kristal atau 2 tetes senyawa Fenol, Resorsinol, dan 2-Propanol kedalam tabung reaksi yang berisi 5 ml air. Menambahkan 2 tetes larutan Besi(III)Khlorida. Amati perubahan yang terjadi